Minggu, 08 Mei 2016

VISUAL AND AUDITORY LEARNING STYLE

Diposting oleh Unknown di 23.08 0 komentar






 


PAPER
  VISUAL AND AUDITORY LEARNING STYLE

Submitted to the Fulfillment of the Nursing Basic Task

Coordinator  :
Ns.Fatikhu Yatuni Asmara, S.Kep, MSc


By:

AulliaNikenWulandari
22020114120048
A 14.2








NURSING SCHOOL
FACULTY OF MEDICINE
DIPONEGORO UNIVERSITY
March 2016
         


Gaya belajar merupakan cara kombinasi bagaimana sesemahasiswa menyerap dan memroses informasi untuk diubah kedalam suatu pengetahuan baru. Informasi ini dapat diperoleh melalui panca indera seperti dari indera penglihatan, pendengaran dan lain-lain. Gaya belajar mempunyai tiga tipe yaitu visual, auditorial, dan kinestik. Beberapa mahasiswa mempunyai kemampuan baik dalam memroses kata-kata dan beberpa mahasiswa baik dalam memroses gambar(Mayer & Massa, 2003).
. Gaya belajar juga dapat digunakan sebagai strategi dalam mencapai hasil tujuan belajar yang baik. Dalam paper ini akan membahas gaya belajar visual dan auditorial sebagai gaya belajar yang cocok bagi penulis.
1.      Gaya belajar Visual
            Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang dominan pada sesemahasiswa yang belajar pada apa yang dilihat. Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual umumnya dapat terlihat dari penggunan modalitas indera mata dalam belajar. Mahasiswa ini dapat menyerap informasi dari strategi visual yang kuat dengan gambar dan ungkapan yang berciri visual.
            Mahasiswa dengan gaya belajar visual lebih tertarik untuk mengartikan informasi dari bentuk chart, grafik, maupun gambar. Mereka akan bergantung kepada isyarat yang berasal dari instruktor atau fasilitator seperti bahasa tubuh untuk membantu mereka dalam memahami. Terkadang mahasiswa dengan gaya belajar visual akan duduk paling depan dan merekapun juga akan mencatat secara deskriptif materi yang telah diajarkan.
            Terdapat ciri-ciri perilaku pada mahasiswa dengan gaya belajar ini anatara lain:
a.       Rapi dan teratur dalam penampilan dan persoalan sehari-hari.
b.      Berbicara dengan cepat dibanding mahasiswa dengan gaya belajar lain.
c.       Perencana dan pengartur jangka panjang yang baik.
d.      Teliti dan detail dalam melakukan sesuat.
e.       Mementingkan apa yang ia kenakan.
f.       Mempunyai kemempuan mengeja yang baik.
g.      Cenderung mengingat apa yang dilihat.
h.      Gaya mengingat dengan asosiasi visual.
i.        Tidak muah terganggu oleh keributan.
j.        Mempunyai masalah pada instruksi verbal sehingga suka mencatat dan meminta bantuan mahasiswa untuk mengulanginya.
k.      Pembaca yang cepat dan tekun.
l.        Lebih suka dan memahami bacaan daripada dibacakan.
m.    Membutuhkan informasi, pandangan, tujuan yang cukup atau menyeluruh sebelum memastikan suatu hal.
n.      Suka mencoret-coret saat rapat
o.      Sering lupa dalam menyampaikan informasi verbal kepada mahasiswa lain.
p.      Sering lupa dalam menjawab pertanyaan walaupun hanya dengan jawaban singkat (Ya atau Tidak)
q.      Lebih memilih demonstrasi daripada pidato.
r.        Lebih tertarik pada seni daripada musik.
s.       Kehilangan konsentrasi saat mahasiswa ini ingin memperhatikan (Hasrul, 2009).
t.        Labih mudah mengingat jika dengan bantuan gambar (Putri, 2013)
u.      Memperhatikan segala sesuatu yang dilihat.
v.      Membutuhkan gambaran untuk melakukan sesuatu (Sari, 2014).
w.    Suka menonton televisi atau film.
x.      Gemar mengisis TTS
y.      Senang memperhatikan ekspresi ketika ada yang berbicara
z.       Lebih mengingat mahasiswa dari wajahnya daripada namanya.
aa.   Mengingat kata dengan melihat susunan huruf pada kata (Halim, 2012).
                        Dengan adanya beberapa karakteristik pada mahasiswa yang dominan pada gaya belajar visual maka individu atau pengajar dapat memberikan dan memilih metode belajar yang cocok untuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar. Beberpa contoh metode belajar yang dapat diberikan antara lain :
a.       Dosen atau pengajar berdiri dengan tenang saat menyajikan segmen informasi, dan bergerak perlahan di antara segmen-segmen tersebut.
b.      Beri dorongan pada mahasiswa untuk menggambarkan informasi, dengan membuat diagram, symbol dan gambar berwarna dalam catatan mahasiswa.
c.       Gunakan tabel dan grafik dalam proses belajar terutama dalam matematika, teknik, dan IPA.
d.      Gunakan peta pikiran atau peta konsep yang akan sangat membantu mahasiswa dalam memberikan “gambaran keseluruhan informasi”.
e.       Gunakan bahasa simbol visual dalam presentasi dosen yang mewakili konsep kunci.
f.       Biasakan mahasiswa untuk mencatat kembali materi/informasi dengan menggunakan aneka warna/gambar yang menarik.
g.      Perhatikan penerangan atau pencahayaan ruang saat belajar/pembelajaran berlangsung.
h.      gunakan media pembelajaran berupa Buku, majalah, Poster, Komputer/LCD, Kolase, Flow chart, Highlighting, kata kunci yang dipajang di sekeliling kelas, tulisan dengan warna menarik (Sari, 2014).
 

Aullia Niken Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea