Sabtu, 19 September 2015

Manajemen Nyeri Farmakologis

Diposting oleh Unknown di 04.59


Pencabutan gigi dapat menimbulkan nyeri dikarenakan aktivasi reseptor nyeri pada pulpa gigi oleh rangsang termal, mekanik,kimia, maupun elektrik.  Selain itu pengeluaran mediator infamasi juga dapat merangsang reseptor nyeri pada serabut yang menghantarkan impuls nyeri (serabut aferen nosiseptif) yaitu serabut yang tersebar diseluruh tubuh dan paling banyak ditemukan pada nervus trigeminalis yang menginervasi pulpa dan jaringan perapikal gigi. Oleh karena itu sebelum melakukan pencabutan gigi harus dipersiapkan dengan baik agar dapat menghindari nyeri yang dapat menyebabkan klien merasa tidak nyaman, yaitu dengan pemberian anastesi disertai dengan tambahan analgesik opioid jenis tramadol sebelum pencabutan dilakukan.
Dalam upaya peredaan nyeri sebenarnya telah diberikan anastesi yaitu sebuah obat yang dapat menyebabkan kehilangan sensasi yang reversible secara total dan sementara dalam daerah yang terbatas dari tubuh yang disebabkan oleh depresi eksitasi yang dalam ujung syaraf atau inhalasi dari proses konduksi dalam syaraf perifer. Namun keefektifan anastesi menurun dengan pembentukan asam dari jaringan, oleh sebab itu efek dari anastesi menjadi berkurang ketika larutan anastesi diinjeksikan ke daerah inflamasi. Untuk itu diperlukan pula tambahan analgesik opioid jenis tramadol.
Analgesik opioid sendiri merupakan pereda nyeri yang yang paling berguna. Obat ini bekerja pada reseptor yang disebarluaskan diseluruh otak dan medulla spinalis. Analgesik bekerja di sentral dengan dengan cara menempati reseptor di kornu dorsalis medulla spinalis sehingga terjadi penghambatan pelepasan transmitter dan perangsangan ke syaraf spinal tidak terjadi.

 
Tramadol adalah analgesik opioid sintetik yang bekerja di sentral untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Efek analgesik tramadol dihasilkan melalui jalur opioid dengan cara berikatan dengan reseptor μ dan jalur non-opioid (efekmonoaminergik) dengan cara menghambat pengambilan norepinerfin dan serotonim. Afinitas tramadol terhadap reseptor μ relatif rendah sehingga aktivitas opioid tramadol tergolong lemah dibandingkan dengan opioid lain seperti morfin dan kodein. Tramadol dimetabolisme di hati dan diekskresi di urin . efek analesik tramadol dicapai dalam 1 jam dan mencapai puncaknya dalam 2-3 jam, bahkan efek ini dapat bertahan hingga 6 jam dengan dosis maksimal dalam sehari 400 mg.
Tramadol aman digunakan dalam jangka pendek dengan efek samping utama pusing, mual, sedasi, xerostomia, dan berkeringat. Secara klinis tramadol mempunyai efek samping lebih rendah dibandingkan dengan opioid lainnya dalam hal depresi pernafasan, konstipasi, dan bahaya adiksi. Depresi pernafasan dan ketergantungan tramadol lebih rendah dibanding kodein dan opioid lainnya karena tramadol juga bekerja pada jalur non-opoioid. Depresi pernafasan akibat tramadol dapat dihambat oleh nalakson dalam dosis sedang.
Penelitian mengenai pengaruh pemberian premedikasi tramadol yang berjudul "PENGARUH PEMBERIAN PREMEDIKASI TRAMADOL TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI" oleh Maknunah Naharuddin

menyatakan bahwa  durasi ambang nyeri setelah pencabutan gigi dilakukan dengan 32 pasien yang akan melakukan tindakan pencabutan gigi di bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mutut, Kandea Universitas Hassanudin  dengan 16 orang sebagai kelompok uji dan 16 orang sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan teknik pengambilan sample simple random sampling .Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian obat analgsik opioid tramadol secara langsung kepada pasien 1 jam sebalum pencabutan dan kemudian melakukan penghitungan durasi ambang nyeri pada pasien setelah dilakukan pencabutan gigi melalui metode wawancara langsung pada pasien.
Hasil yang didapat adalah sebagai berikut :
1.      Pada kelompok uji yaitu kelompok yang diberi analgesik opioid tramadol memiliki memiliki rata-rata durasi abang nyeri sebesar 252,69.
2.      Pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi analgesik opioid tramadol memiliki rata-rata durasi ambang nyeri sebesar 55,13.
Berdasarkan hasil data tersebut diperoleh penjelasan bahwa pasien yang diberikan analgesik tramadol sebelum tindakan pencabutan gigi memiliki durasi ambang rasa nyeri yang lebih lama dibandingkan dengan pasien tang tidak diberikan obat analgesik tersebut. Pada pasien yang diberikan analgesik tramadol memiliki durasi rata-rata 4 jam, sedangkan pasien yang tidak diberikan obat memiliki durasi rata-rata 1-1,5 jam. Pada uji statistik diperoleh nilai p=0,000. Nilai signifikan uji statistik dibawah dari 0,05 (p<0,05), yang artinya ada perbedaan signifikan mengenai durasi ambang nyeri pasien setelah tindakan pencabutan gigi pada pasien yang diberi analgesik tramadol sebelum tindakan pencabutan dibadingkan pasien yang tidak diberi analgesik tramadol sehingga diperoleh efek durasi anastesi lokal yang lebih lama.

Sumber :

Naharuddin, Maknunah.(2013) .PENGARUH PEMBERIAN PREMEDIKASI TRAMADOL TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI. Makassar: Universitas Hasanuddin , Jurnal Kedokteran Gigi

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aullia Niken Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea