Pencabutan
gigi dapat menimbulkan nyeri dikarenakan aktivasi reseptor nyeri pada pulpa
gigi oleh rangsang termal, mekanik,kimia, maupun elektrik. Selain itu pengeluaran mediator infamasi juga
dapat merangsang reseptor nyeri pada serabut yang menghantarkan impuls nyeri
(serabut aferen nosiseptif) yaitu serabut yang tersebar diseluruh tubuh dan
paling banyak ditemukan pada nervus trigeminalis yang menginervasi pulpa dan
jaringan perapikal gigi. Oleh karena itu sebelum melakukan pencabutan gigi
harus dipersiapkan dengan baik agar dapat menghindari nyeri yang dapat
menyebabkan klien merasa tidak nyaman, yaitu dengan pemberian anastesi disertai
dengan tambahan analgesik opioid jenis tramadol sebelum pencabutan dilakukan.
Dalam
upaya peredaan nyeri sebenarnya telah diberikan anastesi yaitu sebuah obat yang
dapat menyebabkan kehilangan sensasi yang reversible secara total dan sementara
dalam daerah yang terbatas dari tubuh yang disebabkan oleh depresi eksitasi
yang dalam ujung syaraf atau inhalasi dari proses konduksi dalam syaraf
perifer. Namun keefektifan anastesi menurun dengan pembentukan asam dari
jaringan, oleh sebab itu efek dari anastesi menjadi berkurang ketika larutan
anastesi diinjeksikan ke daerah inflamasi. Untuk itu diperlukan pula tambahan
analgesik opioid jenis tramadol.
Analgesik
opioid sendiri merupakan pereda nyeri yang yang paling berguna. Obat ini
bekerja pada reseptor yang disebarluaskan diseluruh otak dan medulla spinalis.
Analgesik bekerja di sentral dengan dengan cara menempati reseptor di kornu
dorsalis medulla spinalis sehingga terjadi penghambatan pelepasan transmitter
dan perangsangan ke syaraf spinal tidak terjadi.
Tramadol adalah analgesik opioid sintetik yang
bekerja di sentral untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat. Efek analgesik
tramadol dihasilkan melalui jalur opioid dengan cara berikatan dengan reseptor
μ dan jalur non-opioid (efekmonoaminergik) dengan cara menghambat pengambilan norepinerfin
dan serotonim. Afinitas tramadol terhadap reseptor μ relatif rendah sehingga
aktivitas opioid tramadol tergolong lemah dibandingkan dengan opioid lain
seperti morfin dan kodein. Tramadol dimetabolisme di hati dan diekskresi di
urin . efek analesik tramadol dicapai dalam 1 jam dan mencapai puncaknya dalam
2-3 jam, bahkan efek ini dapat bertahan hingga 6 jam dengan dosis maksimal
dalam sehari 400 mg.
Tramadol aman digunakan dalam jangka pendek dengan
efek samping utama pusing, mual, sedasi, xerostomia, dan berkeringat. Secara
klinis tramadol mempunyai efek samping lebih rendah dibandingkan dengan opioid
lainnya dalam hal depresi pernafasan, konstipasi, dan bahaya adiksi. Depresi
pernafasan dan ketergantungan tramadol lebih rendah dibanding kodein dan opioid
lainnya karena tramadol juga bekerja pada jalur non-opoioid. Depresi pernafasan
akibat tramadol dapat dihambat oleh nalakson dalam dosis sedang.
Penelitian mengenai pengaruh pemberian premedikasi
tramadol yang berjudul "PENGARUH PEMBERIAN PREMEDIKASI TRAMADOL TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI" oleh Maknunah Naharuddin
menyatakan bahwa durasi ambang nyeri setelah pencabutan gigi dilakukan dengan 32 pasien yang akan melakukan tindakan pencabutan gigi di bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mutut, Kandea Universitas Hassanudin dengan 16 orang sebagai kelompok uji dan 16 orang sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan teknik pengambilan sample simple random sampling .Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian obat analgsik opioid tramadol secara langsung kepada pasien 1 jam sebalum pencabutan dan kemudian melakukan penghitungan durasi ambang nyeri pada pasien setelah dilakukan pencabutan gigi melalui metode wawancara langsung pada pasien.
Hasil
yang didapat adalah sebagai berikut :
1. Pada
kelompok uji yaitu kelompok yang diberi analgesik opioid tramadol memiliki
memiliki rata-rata durasi abang nyeri sebesar 252,69.
2. Pada
kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi analgesik opioid tramadol
memiliki rata-rata durasi ambang nyeri sebesar 55,13.
Berdasarkan
hasil data tersebut diperoleh penjelasan bahwa pasien yang diberikan analgesik
tramadol sebelum tindakan pencabutan gigi memiliki durasi ambang rasa nyeri yang
lebih lama dibandingkan dengan pasien tang tidak diberikan obat analgesik
tersebut. Pada pasien yang diberikan analgesik tramadol memiliki durasi
rata-rata 4 jam, sedangkan pasien yang tidak diberikan obat memiliki durasi
rata-rata 1-1,5 jam. Pada uji statistik diperoleh nilai p=0,000. Nilai
signifikan uji statistik dibawah dari 0,05 (p<0,05), yang artinya ada
perbedaan signifikan mengenai durasi ambang nyeri pasien setelah tindakan
pencabutan gigi pada pasien yang diberi analgesik tramadol sebelum tindakan
pencabutan dibadingkan pasien yang tidak diberi analgesik tramadol sehingga
diperoleh efek durasi anastesi lokal yang lebih lama.
Sumber :
Naharuddin, Maknunah.(2013) .PENGARUH PEMBERIAN PREMEDIKASI TRAMADOL TERHADAP DURASI AMBANG NYERI SETELAH PENCABUTAN GIGI. Makassar: Universitas Hasanuddin , Jurnal Kedokteran Gigi
0 komentar:
Posting Komentar