Senin, 16 November 2015

TERAPI OKSIGENASI

Diposting oleh Unknown di 03.47 0 komentar




PAPER


TERAPI OKSIGENASI

Untuk Memenuhi Nilai Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan


Kelompok 14

Aullia Niken Wulandari                                          (22020114140048)
Siti Aisyah                                                                (22020114120049)
Maida Yuniar Benita                                                (22020114130078)
Melvina Larissa Januar                                            (22020114130120)


FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015


TEORI YANG MENDASARI
Terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan cara:
a.    Meningkatkan kadar oksigen inspirasi (FIO2);
b.   Meningkatkan tekanan oksigen (Hiperbarik).

Masalah Kebutuhan Oksigen
Ø  Hipoksia, Obstruksi jalan napas, Dyspnea, Apneu, Reaphiratory arrest, Orthopnea, Cheynea stokes respiration, Hiper/hipo-ventilasi, Kussmaul, Sianosis, dll.
Ø  Namun dalam paper kali ini, kelompok kami akan membahas lebih lagi mengenai dua hal berikut ini:
1.      Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh disebabkan oleh menurunnya kadar Hb, menurunnya difusi O2 dari alveoli kedalam darah (hiposemia), menurunnya perfusi jaringan, atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen. ditandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).
2.      Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan nafas (bersihan jalan nafas) merupakan kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif.

Contoh penyakit yang membutuhkan terapi oksigenasi
a.         Gagal napas.
b.         Shock.
c.         Infark myokard acute (IMA)
d.        Payah jantung.
e.         Keracunan karbon mono oksida (CaCO3).
f.          Fraktur multiple berat.
g.         Luka bakar > 25%.
h.         Pasca bedah, dll
Pemberian terapi oksigen harus memenuhi kriteria 4 tepat 1 waspada
1.    Tepat indikasi.
2.    Tepat dosis.
3.    Tepat cara pemberian.
4.    Tepat waktu pemberian.
5.    Waspada terhadap efek samping.
JENIS TINDAKAN
A.       KANULA NASAL (PRONGS)
Kanula nasal (prongs) merupakan alat sederhana untuk pemberian oksigen dengan memasukkan dua cabang kecil kedalam hidung. Kanula nasal/nasal kanul berguna untuk memberikan kira-kira 24-44% oksigen dengan kecepatan aliran 1-6 L/menit (aliran yang lebih dari 6L/menit tidak menghantarkan oksigen lebih banyak).Kanula nasal mudah dipasang dan tidak mengganggu kemampuan klien untuk makan atau berbicara.Kanula nasal juga relatif nyaman karena memungkinkan kebebasan pergerakan dan toleransi dengan baik oleh klien. Sebenarnya kanula nasal secara universal terbagi menjadi dua, kanula nasal dan b-kanula nasal. Perbedaannya terdapat pada lubang yang ada di kanula nasal. Kanula nasal sebenarnya hanya ada satu lubang yang langsung dihubungkan ke nasofaring. Berbeda dengan b-kanula nasal mempunyai dua buah lubang untuk kedua lubang hidung. Di Indonesia, b-kanula nasal lebih dikenal dan sering digunakan pada rumah sakit negeri ataupun swasta.

Aplikasi Konsep Caring

Diposting oleh Unknown di 03.41 0 komentar


BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perawat dapat dikatakan profesioal apabila perawat tidak hanya memandang seorang pasien sebagai orang sakit yang harus disembuhkan. Lebih dari itu perawat harus memiliki pandangan yang holistik terhadap pasien, sikap caring, mengetahui apa itu konsep sehat sakit, dan mampu melakukan komunikasi teraupetik dengan pasien. Dengan berpandangan holistik perawat akan melihat pasien secara utuh, sikap caring akan membuat perawat peka terhadap kebutuhan pasien dalam hal apapun, dengan pengetahuan tentang kosep sehat sakit perawat mampu mengetahui apakah seorang pasien benar-benar seat atau tidak, dan dengan melakukan komunikasi yang teraupetik baik verbal maupun non verbal  secara tidak langsung merupakan salah satu cara untuk mempermudah dalam proses peyembuhan pasien. Perawat dapat mengaplikasikan itu semua dengan latihan seperti dengan melakukan pendekatan untuk belajar bagaimana memahami dan mengenal seseorang secara mendalam salah satunya melalui metode wawancara.

B.       Tujuan Penulisan
1.       Mengetaui bagaimana presepsi seseorang tentang kedaan sehat dan sakit.
2.       Memberi penjelasan tentang apa itu keperawatan yang holistik, caring, konsep sehat sakit, dan komunikasi teraupetik.
3.       Memberi pandangan bagaimana pengaplikasian itu semua dari hal yang sederhana.
4.        Memberi penjelasan bahwa kewajiban perawat lebih dari merawat pasien secara fisik saja.


C.      Ruang Lingkup Penulisan
Dalam makalah ini ruang lingkupnya mencakup berbagai aspek seperti aspek holistik yaitu bagaimana perawat melihat pasien secara utuh karena sebagai fasilitator terhadap pasien perawat hanya memiliki satu tujuan yaitu kesembuhan pasien secara fisik dan psykis, aspek caring yang meliputi bagaimanakah perawat memelihara hubungan dengan pasien, konsep sehat sakit yang memeberi gambaran apa itu sebenarnya sehat sakit, dan komunikasi teraupetik yang merupakan langkah sistematis dalam berhubungan dengan orang lain terutama pasien. Apabila perawat memiliki semua aspek tersebut dapat membuat pasien dan perawat sama-sama memiliki dan mengasihi satu sama lain.
BAB 2
ILUSTRASI KASUS

Dalam rangka menuju perawat yang memiliki pandangan yang holistik, berdasarkan caring dalam merawat pasien, mengenal perbedaan pandangan antar satu orang dengan orang lain mengenai konsep sehat sakit, dan bagaimana awal melakukan komunikasi yang teraupetik pada pasien nantinya ,penulis menggunakan metode wawancara dengan menggunakan penjabaran secara body, mind, dan spirit sebagai awal melatih itu semua. Pada kesempatan ini penulis mewawancarai seorang ibu yang bernama Ny.SN yang berumur 46 tahun dan saat ini bertempat tinggal di Desa Manyaran, Kecamatan Karanggede, Boyolali. Beliau adalah awalnya adalah seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurus anak-anak namun saat ini jug membantu mencari nafkah dengan membuat jajanan pasar untuk memebantu biaya sehari-hari dan menyekolahkan anaknya karena seiring perkembangan zaman gaji suaminya tidak bisa mencukupi kebutuhan akan pendidikan anak-anak bahkan diperparah dengan gaji suaminya yang tidak penuh lagi karena sudah diambil diawal untuk keperluan lain.

TERAPI MUSIK SERULING BAMBU UNTUK MENANGANI STRESS

Diposting oleh Unknown di 03.38 0 komentar


Stress adalah perasaan yang tidak enak yang disebabkan persoalan di luar kendali kita atau reaksi jiwa dan raga terhadap perubahan, jika dibiarka terlalu larut maka stress dapat mengganggu kesehatan raga kita seperti timbulnya masalah pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma , radang sendi rheumatid, alergi, gangguan kulit, pusing, mudah lupa, gampang panik, insomnia, dll untuk masalah yang paling berat  yang dapat ditimbulkan stress adalah bunuh diri.
Stress dapat diatasi dengan memainkan seruling karena di dalamnya terdapat kemampuan mengolah jiwa dan rasa melalui cara memainkan seruling dengan mengikutsertakan hati mereka dan mengeluarkan segala sesuatu yang ada dalam pikiran melalui nada suara dari seruling. Suara yang dihasilkan dari seruling tersebut merupakan manifestasi atau hasil dari apa yang ada di dalam  benak pikiran baik tentang masalah maupun tentang kehidupan.
Terapi seruling bambu untuk menangani stress merupakan salah satu terapi musik yang merupakan sarana yang menyenangkan bagi pasien dengan beban atau penyakit mental. Penelitian modern menunjukkan bahwa ada banyak kemungkinan untuk menerapkan secara lebih khusus berbagai bentuk musik termasuk musik seruling bambu untuk perawatan kesehatan mental karena melalui musik seruling yang termasuk musik tidak berisik akan memberi efek ketenangan pada pasien yang sedang gempar. Penggunaan alat musik tiup seperti seruling bambu ini dapat mendekati pasien yang sulit didekati atau pasien yang mengalami kegagalan memori terhadap kata-kata atau gambar. Maka terapi musik seruling bambu dipercaya sebagai esensi dari komunikasi nonverbal, sehingga banyak pasien tanpa disadari memberi respon positif terhadap musik ini. Dapat dipastikan musik ini sangat aplikabel pada hal-hal nonverbal yang akan menstimuli pasien/klien yang mengalami stress
Terapi musik seruling bambu mempunyai dampak yang efektif  dengan  menjadikan jalan keluar yang sangat positif bagi pasien dengan gangguan stress, karena akan mempermudah komunikasi dan mendorong pasien bekerja sama dalam proses penyembuhan karena efek suara seruling bambu yang menenagkan dan mendamaikan jadi saat bercerita tentang masalah pasien tidak merasa seperti sedang disembuhkan namun bercerita untuk berbagi. 

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENURUNN DERAJAD NYERI HAID PADA SISWI SMA DAN SMK YADIKA KOPANDAKAN II

Diposting oleh Unknown di 03.35 0 komentar


Nyeri haid atau Dismenore adalah nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi yang terkadang nyeri tersebut meluas hingga area pingganag, punggun bagian bawah, dan paha. Dismenore merupakan gangguan menstuasi dengan prevalensi terbesar yaitu hingga 89,5 % dan dapat mengganggu aktivitas wanita sehari-hari dikarenakan rasa nyeri tersebut. Penggunaan obat penurun nyeri seringkali menyebabkan efek ketergantungann jadi penanganan masalah ini dapat disiasati secara nonfarmakologis melalui terapi panas yaitu dengan kompres panas.
Pemberian kompres panas pada perut yang nyeri dapat menurunkan derajad nyeri haid karena kompres panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan dapat melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis. Penggunaan kompres tersebut sangat sederhana yaitu cukup dengan menggunakan air hangat, termos, dan buli-buli atau botol dengan sarungnya.
Dalam penelitian tersebut menggunakan metode eksperimental dengan desain one group pra and post test pada siswi di SMA dan SMK yadika kopandakan II yang rata-rat berumur 16 tahun. Siswa tersebut diukur dengan skala nyeri sebelum dan sesudah dikompres dengan kompres panas. Hasil pengukuran skala nyeri pre dan post menunjukkan bahwa :
1.      Skala nyeri pre (sebelum dikompres panas ) menunjukkan bahwa skala nyeri menunjukkan angka 2 atau nyeri  yang dialami paling banyak responden.
2.      Skala nyeri post (sesudah dikompres panas) menunjukkan bahwa skala nyeri menunjukkan angka 1 atau tidak nyeri yang dialami paling banyak responden.

Ibu Cerdas Pilih yang Berkualitas

Diposting oleh Unknown di 03.30 0 komentar


Salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk membuat anaknya bahagia adalah dengan pemberian susu yang didalamnya terdapat berbagai nutrisi yang baik untuk anak. Melalui susu orang tua dapat pula mencurahkan kasih sayang pada anak, dengan ASI eksklusif seorang ibu memperkuat ikatan batin dengan si bayi karena dengan memeberi ASI secara langsung melalui payudara otomatis mereka menjadi dekat satu sama lain dan dengan susu formula orang tua rela membayar mahal agar anak mereka mendapat gizi yang mereka anggap baik, itupun salah satu bentuk perhatian pada anak.  Air susu ibu (ASI) eksklusif dan susu formula adalah salah satu hal yang menjadikan segenap ibu di Indonesia menjadi bingung harus lebih memilih mana yang memang benar-benar aman dan bisa membuat anak-anak mereka bisa mendapatkan asupan gizi serta dapat bertumbuh kembang dengan baik. Baik ASI eksklusif yang secara konvensional dapat didapat dari ibu maupun susu formula yang berasal dari sapi dengan diolah pabrik mempunyai kelemahan dan kelebihan satu sama lain, berbagai penelitian yang sudah dilakukan selama ini belum cukup untuk memberi solusi menetukan mana yang terbaik diantara keduanya.
Pertama dimulai dengan susu konvensional atau sering dikenal dengan ASI adalah makanan bayi yang merupakan emulsi lemak yang terdapat dalam larutan protein, laktosa serta garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mammae. Sedangkan ASI eksklusif adalah aktivitas dimana seorang ibu memberi makanan bayinya hanya dengan ASI tersebut hingga bayi berusia 4 bulan tanpa memberi makanan lain kecuali saat bayi sakit diberi obat sirup. Pemberian ASI yang merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi dapat menunjang tumbuh kembang bayi dengan maksimal karena pemberian ASI yang cukup dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi hingga berumur 4 bulan (1) yang dapat diperoleh setelah 5 menit penghiasapan (1). Sedangkan menurut Helda (2009) makanan lain yang dimaksud adalah bubur nasi, tim, susu formula, jeruk, madu, air teh, bubur susu, pisang maupun papaya (2).  Dari pengertian tersebut saja sudah diketahui bahwa susu ibu memiliki manfaat yang luar biasa namun pengertian dalam penelitian tersebut tidak dicantumkan dalam bentuk tabel perbandingan mengapa makanan lain tidak sebaik ASI agar pembaca sekilas dapat mengetahui ASI memang unggul.

Kebersihan Bukan Pilihan (esay)

Diposting oleh Unknown di 03.20 0 komentar


Seorang perawat itu dapat dikatakan sebagai orang yang sangat dekat dengan pasien ketika seorang pasien sedang mengalami sakit fisik dan harus mendapat rawat inap.Bagaimana tidak setiap lima kali tiga menit dalam sehari perawat akan menemui pasien untuk melihat kondisi pasien, menayakan keluhan, ataupun memberi suntikan.Hal itu memang penting dan wajib dilakukan namun ada hal yang terlupakan dalam merawat pasien, yaitu tentang memperhatikan kebersihan lingkungan kamar dimana pasien dirawat.
Mulanya seorang pasien datang dengan keluhan sakit pada kepala, mual, merasa demam yang begitu hebat, dan panas pada tubuh. Lalu dokter mendiagnosa pasien tersebut terkena demam berdarah setelah uji labolatorium, sudah barang tentu si pasien akan mendapat rawat inap di rumah sakit untuk meningkatkan jumlah trombosit yang telah berkurang drastis. Pasien akan ditempatkan di kamar perawatan. Pada hari pertama dalam keadaan kamar yang masih bersih, meja kursi masih tertata rapi, sprei masih nyaman, kaca-kaca jendela yang tampak bening, kamar mandi  wangi, dan nyaman digunakan membuat pasien merasa agak membaik karena merasa bahwa banyak orang yang perhatian padanya baik itu pihak rumah sakit maupun keluarga. Memasuki hari kedua kamar terlihat agak kotor tapi ada petugas kebersihan yang datang  sekedar menyapu dan mengepel lantai kamar serta kamar mandi, lalu hari-hari berikutnya meja kamar akan dipenuhi dengan obat-obatan, makanan, buah-buahan, serta barang lain dari pasien itu sendiri maupun keluarga yang menuggui. Pemandangan ini pastilah mengganggu mata, fikiran, dan dapat pula menganggu psikologi pasien. Nah disinilah kejelian seorang perawat sangat dibutuhkan.

Senin, 09 November 2015

Kenali Faktor Prevalensi dan Cegah Bronkitis

Diposting oleh Unknown di 19.34 1 komentar

A.  Bronkitis dan Faktor Prevalensi

            Bronkitis adalah peradangan saluran napas bagian bawah yaitu pada bagian bronkus. Dalam perkembangannya bronkitis dapat disebabkan oleh faktor internal yang berasal dari dalam diri individu dan faktor eksternal dari luar inividu. Faktor internal antara lain berasal dari oksidan endogen, usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh di bawah normal, riwayat alergi, dan riwayat penyakit TBC. Sedangkan faktor eksternal dapat berasal dari polusi udara, pestisida, penempatan kandang ternak di dekat rumah, status ekonomi dan tembakau. Berikut adalah pembahasan mengenai pengaruh faktor-faktor tersebut.
                       
1.      Faktor internal
a.       Oksidan Endogen


                         Menurut Danusantoso faktor  internal berasal dari  spesies oksigen reaktif (ROS) seperti anion superoksid, hidroksil, dan nitrogenoksida sintase yang merupakan sumber utama penghasil oksidan endogen. Keberadaan oksidan ini dalam tubuh sebenarya bersifat dinamis karena efek protektif dari antioksidan, namun dalam keadaan dominan oksidan dapat bersifat sangat reaktif karena mengambil elektron dari sumber lain dalam tubuh. Sumber utama oksidan ini berasal dari proses metabolisme aerob dan fagositosis dikarenakan pada proses ini oksigen yang dip roses menghasilkan hasil samping yaitu ROS itu sendiri. Zat oksidan ini akan menempel pada mukosa trakea hingga bronkus akibatnya akan terjadi inflamasi yang memunculkan ROS sekunder dan akhirnya akan menumpuk menjadi peradangan serius yang disebut bronkitis (1).

Isu Legal, Etik, dan Kebudayaan Dalam Home Care

Diposting oleh Unknown di 15.21 3 komentar








Isu Legal, Etik, dan Kebudayaan Dalam Home Care
Home Care
Dosen Pengampu
Ns.Muhammad Mu’in, M.Kep,Sp.Kom

Oleh  :
AULLIA NIKEN WULANDARI
22020114120048
A 14.2

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015

KATA PENGANTAR

                       

                        Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

          Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat dipublikasikan .
   
          Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini untuk perbaikan dalam makalahselanjutnya. .
   
          Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                Semarang ,  Oktober  2015
Penulis






A.    Latar belakang


          Home Care adlah salah satu benyuk pelayanan kesehatan komunitas di masyarakat. Dalam praktiknya Home Care harus berdasarkan kode etik dan legal, memenuhi standar akreditasi Home Care, memiliki landasan hukum, dan juga memperhatikan tentang kebudayaan yang ada di masyarakat dalam melakukan pelayanan.  Oleh sebab itu dalam makalah ini akan di bahas mengenai keempat aspek tersebut untuk kelancaran praktik Home Care

 

Aullia Niken Wulandari Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea