Nyeri
haid atau Dismenore adalah nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi
yang terkadang nyeri tersebut meluas hingga area pingganag, punggun bagian
bawah, dan paha. Dismenore merupakan
gangguan menstuasi dengan prevalensi terbesar yaitu hingga 89,5 % dan dapat
mengganggu aktivitas wanita sehari-hari dikarenakan rasa nyeri tersebut. Penggunaan
obat penurun nyeri seringkali menyebabkan efek ketergantungann jadi penanganan
masalah ini dapat disiasati secara nonfarmakologis melalui terapi panas yaitu
dengan kompres panas.
Pemberian
kompres panas pada perut yang nyeri dapat menurunkan derajad nyeri haid karena
kompres panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan
dapat melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan
mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran
menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis. Penggunaan kompres tersebut
sangat sederhana yaitu cukup dengan menggunakan air hangat, termos, dan
buli-buli atau botol dengan sarungnya.
Dalam
penelitian tersebut menggunakan metode eksperimental
dengan desain one group pra and post
test pada siswi di SMA dan SMK yadika kopandakan II yang rata-rat berumur
16 tahun. Siswa tersebut diukur dengan skala nyeri sebelum dan sesudah
dikompres dengan kompres panas. Hasil pengukuran skala nyeri pre dan post menunjukkan bahwa :
1.
Skala nyeri pre (sebelum dikompres panas ) menunjukkan bahwa skala nyeri
menunjukkan angka 2 atau nyeri yang
dialami paling banyak responden.
2.
Skala nyeri post (sesudah dikompres panas) menunjukkan bahwa skala nyeri
menunjukkan angka 1 atau tidak nyeri yang dialami paling banyak responden.
Dari
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan kompres panas memang
dapat menurunkan nyeri karena kompres panas dapat memberikan rasa hangat pada
seseorang untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi
melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah lokal, memperbiki
peredaran darah pada jaringan yang nyeri, pada otot panas berfungsi untuk
menurunkan ketegangan, meningkatkan sel dara putih secara total dan fenomena
reaksi peradangan, dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan
sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler, dan yang terakhir adalah
meningkatkan tekanan O2 dan CO2 dalam darah sedangkan PH
darah akan turun.
Terapi
panas yaitu pengunan kompres panas ketika nyeri haid sangat efektif, selain
karena caranya yang mudah, biaya yang murah, efeknya yang memang dapat
mengatasi nyeri serta dalam penggunaan jangka penjang tidak menimbulkan efek
samping tidak seperti penggunaan obat-obat yang dijual bebas di pasaran dapat
menimbulkan gangguan pada ginjal dan liver.
Sumber : Fitra
M.P. Bonde. Fransiska Lintong, Maya Moningka
Bagian
Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
0 komentar:
Posting Komentar